Analisis Perbandingan Kuat Tekan Beton f’c 22,5 MPa pada Beton Normal dengan Beton Campuran Limbah Keramik
DOI:
https://doi.org/10.33005/kern.v11i2.88Keywords:
Limbah Keramik, Kuat Tekan Beton, f’c 22,5 MPa, DOE, Campuran BetonAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan limbah keramik sebagai pengganti sebagian agregat kasar yaitu sebesar 30% dalam campuran beton dengan mutu f’c 22,5 MPa yang umumnya digunakan untuk konstruksi rumah tinggal dan bangunan gedung 2 lantai. Dalam penelitian ini digunakan metode DOE (Departement of Environment) yang mengacu pada SNI 2834:2000 untuk perencanaan campuran beton dan uji fisik komponen penyusun beton. Proporsi campuran beton normal per m³ adalah 349 kg semen, 185 kg air, 718 kg pasir, dan 1.148 kg kerikil, sedangkan campuran beton dengan 30% penggantian kerikil menggunakan keramik adalah 349 kg semen, 185 kg air, 718 kg pasir, 803,6 kg kerikil, dan 344,4 kg keramik. Hasil uji kuat tekan beton normal rata-rata adalah 20,29 MPa, sedangkan beton dengan penggantian 30% kerikil dengan keramik menghasilkan kuat tekan rata-rata 16,01 MPa. Hasil studi menunjukkan bahwa limbah keramik berpotensi digunakan sebagai agregat tambahan pada beton non-struktural
References
H. K. Mohajan, “Impacts of Construction and Demolition Waste on Environment: An Overview,” Stud. Soc. Sci. Humanit., vol. 4, no. 3, pp. 1–5, 2025, doi: 10.63593/sssh.2709-7862.2025.05.001.
A. Akhtar and A. K. Sarmah, “Construction and demolition waste generation and properties of recycled aggregate concrete: A global perspective,” J. Clean. Prod., vol. 186, pp. 262–281, 2018, doi: 10.1016/j.jclepro.2018.03.085.
C. Medina, M. Frías, and M. I. Sánchez De Rojas, “Microstructure and properties of recycled concretes using ceramic sanitary ware industry waste as coarse aggregate,” Constr. Build. Mater., vol. 31, pp. 112–118, 2012, doi: 10.1016/j.conbuildmat.2011.12.075.
B. Zegardło, M. Szeląg, and P. Ogrodnik, “Ultra-high strength concrete made with recycled aggregate from sanitary ceramic wastes – The method of production and the interfacial transition zone,” Constr. Build. Mater., vol. 122, pp. 736–742, 2016, doi: 10.1016/j.conbuildmat.2016.06.112.
M. Turi Gerin, A. Sales, and S. De Nardin, “Mechanical and Physical Properties of Recycled Aggregates Concrete,” Rev. Tecnológica, vol. 29, no. 1, pp. 259–274, 2020, doi: 10.4025/revtecnol.v29i1.51289.
M. E. Rosbi Setiawan, H. Lutfi, ST., MT, dan Auliya Isti Makrifa, “Pengganti Sebagian Agregat Kasar Untuk Beton,” pp. 1–10, 2023.
A. Samutra and A. Mulyadi, “Analisis Limbah Pecahan Keramik Sebagai Pengganti Agregat Kasar Terhadap Kuat Tekan Beton K.200,” J. Tek. Sipil, vol. 7, no. 2, pp. 8–14, 2019, doi: 10.36546/tekniksipil.v7i2.238.
SNI-03-2834, “Tata Cara Pembuatan Rencana Beton Normal,” 2002.
Badan Standardisasi Nasional, “SNI 2847:2019 Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung dan penjelasan,” Bandung Badan Stand. Nas., no. 8, pp. 1–695, 2019.
ASTM C31/C31M, “C31/C31M - Standard Specification for Making and Curing Concrete Test Specimens in the Field,” ASTM Stand., vol. 04:01, pp. 1–6, 2019, doi: 10.1520/C0031.
ASTM C 39/C 39M – 21, “Standard Test Method for Compressive Strength of Cylindrical Concrete Specimens 1,” ASTM Stand. B., vol. i, no. March, pp. 1–5, 2021.
2008 SNI 1970, “SNI 1969:2008 Pengujian Berat Jenis Agregat Kasar,” 1970 Sni, 2008.
ASTM C 70-94, “Standard Test Method for Surface Moisture in Fine Aggregate (Reapproved 2001),” ASTM Stand., vol. 94, no. Reapproved, p. 3, 2001.
ASTM 1074, “Estimating Concrete Strength by the Maturity Method 1. ASTM C 1074-04,” pp. 1–9, 2004.