Analisa Kesuburan Hutan Mangrove Menggunakan Data Citra Satelit dengan Metode Wilcoxon (Studi Kasus Mangrove Wonorejo Surabaya)

Authors

  • Hendrata Wibisana Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
  • Siti Zainab Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

DOI:

https://doi.org/10.33005/kern.v7i1.37

Keywords:

Mangrove, Perubahan Luas Lahan, Citra satelit, Landsat 8, SeaDAS

Abstract

Wisata mangrove  Wonorejo sering juga disebut sebagai Wisata Anyar Mangrove (WAM) atau mangrove Gunung Anyar karena memang kawasan hutan mangrove Wonorejo juga berada di kawasan Gunung Anyar. Kawasan hutan mangrove atau hutan bakau ini pada awalnya dibangun oleh lembaga masyarakat Wonorejo karena mereka prihatin akan kondisi pantai Timur Surabaya yang sering kali mengalami abrasi. Selain itu juga untuk menjaga keberadaan hutan di Surabaya yang semakin berkurang. Sekarang pengelolaan kawasan hutan mangrove Wonorejo ini sudah diambil alih oleh pemerintah lokal dan dikembangkan terus menerus, karena kawasan hutan ini tidak hanya berpotensi sebagai kawasan wisata tetapi juga sebagai kawasan perlindungan bagi satwa liar. Untuk mengetahui kondisi saat ini apakah wisata mangrove ini mengalami kesuburan atau ketidak suburan, dilakukan penelitian dengan cara membandingkan data antara data citra tahun 2015 dengan data citra tahun 2019 dengan menggunakan citra satelit dan metode pengujian Wilcoxon.

Analisa dengan sofware SeaDAS dan metode Wilcoxon. Menghasilkan persamaan regresi pada setiap band, band-5 memberikan nilai R yang terbaik. Model Algoritma Citra Landsat 2015 adalah Power D = 7.588(R_band5)-1.126dengan nilai R= 0.7994  dan Model Algoritma citra Landsat 2019 adalah Power D= 6E + 07(R_band5)8.7054 dengan nilai R=0.6352. Pengujian Wilcoxon menunjukkan hasil bahwa H1 diterima artinya ada perbedaan yang signifikan antara  Diameter mangrove dari citra satelit tahun 2015 dengan Diameter mangrove dari citra satelit tahun 2019.Sedangkan jumlah rangking Positif dari Diameter mangrove citra satelit tahun 2015 lebih besar dibandingkan dengan Diameter mangrove dari citra satelit tahun 2019, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kawasan mangrove Wonorejo Surabaya mengalami perubahan yaitu kesuburan.

References

Umam Khoirul. 2015. Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya. Telah diujikan pada siding tugas akhir Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jaawa Timur.

Idha Wijaya Nirmalasari. 2017. Perubahan Luas Ekosistem Mangrove di Kawasan Pantai Timur Surabaya. Prosiding Seminar Nasional Kelautan dan Perikanan Universitas Trunojoyo Madura. Madura.

Ade Pratama Rizki dan Rahmawati Dian. 2017. Identifikasi Pemanfaatan Kawasan Konservasi Mangrove di Wonorejo Surabaya. Fakultas Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Surabaya.

Tommy Opa Esry. 2010. Analisis Perubahan Luas Lahan Mangrove Di Kabupaten Pohuwato Propinsi Gorontalo Dengan Menggunakan Citra Landsat. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNSRAT Manado. Manado.

Dwi Purwanto Anang dkk. 2014. Analisis Sebaran Dan Kerapatan Mangrove Menggunakan Citra Landsat 8 Di Segara Anakan Cilacap. Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh – LAPAN.

Khomarudin M. Rokhis. 2015. Pedoman Pengolahan Data Penginderaan Jauh Landsat 8 untuk MPT. Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional 2015.

Ade Pratama Rizki dan Rahmawati Dian . 2017. Identifikasi Pemanfaatan Kawasan Konservasi Mangrove di Wonorejo Surabaya. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Surabaya.

Hamid Nur 2013, Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pelestarian Mangrove Di Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut Kota Surabaya.Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi

Teguh Setiawan Kuncoro Dkk. 2016. Estimasi Perhitungan Luas Daerah Di Pulau-Pulau Kecil Menggunakan Data Citra Satelit Landsat 8 Studi Kasus: Pulau Pramuka Kepulauan Seribu Dki Jakarta. Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Lapan.

Mulya Sampurno Rizky Dan Thoriq Ahmad. 2016. Klasifikasi Tutupan Lahan Menggunakan Citra Landsat 8 Operational Land Imager (Oli) Di Kabupaten Sumedang. Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran. Bandung.

Putra Akhbar Dkk. 2017. Identifikasi Lahan Gambut Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 Oli Tirs Berbasis Sistem Informasi Geografis (Sig) Studi Kasus Pulau Tebing Tinggi. Jurusan Teknk Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Bina Widya. Pekanbaru.

Maria Octarina Tania Dkk. 2019. Penginderaan Jauh Pemrosesan Data Satelit Landsat 8 Untuk Deteksi Genangan. Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Bali.

Oktaviani Amelia Dan Yarjohan. 2016. Perbandingan Resolusi Spasial, Temporal Dan Radiometrik Serta Kendalanya. Prodi Ilmu Kelautan Mahasiwa Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu. Bengkulu.

Fardani Irland. 2018. Penggunaan Citra Satelit Landsat Untuk Analisis Urban Heat Island. Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota, Universitas Islam Bandung. Bandung.

Syukhriani Silvy Dkk. 2017. Analisis Data Citra Landsat Untuk Pemantauan Perubahan Garis Pantai Kota Bengkulu. Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Begkulu.

Sergio Antonio Guterres Dkk. Analisa Kesuburan Hutan

Mangrove Ditinjau Dari Perubahan Diameter Pohon Mangrove Dengan Menggunakan Data Citra Satelit (Studi Kasus Mangrove Wonorejo Surabaya),Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran” Jawa Timur.

Tuwo 2011,Permodelan Tinggi Gelombang Akibat Keberadaan Hutan Mangrove Didesa Mayangan Kabupaten Subang, Fakultas Perikanan Dan Kelautan Universitas Pajajaran.

Downloads

Published

2025-07-30

How to Cite

Wibisana, H. ., & Zainab, S. . (2025). Analisa Kesuburan Hutan Mangrove Menggunakan Data Citra Satelit dengan Metode Wilcoxon (Studi Kasus Mangrove Wonorejo Surabaya). KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 7(1), 1–6. https://doi.org/10.33005/kern.v7i1.37

Issue

Section

Articles