Analisa Kekuatan Struktur Jalan Kereta Api dengan Penambahan Lapisan Geotekstil pada Perencanaan Jalur Ganda Jombang – Peterongan (KM.69+100 – KM.76+100)
DOI:
https://doi.org/10.33005/kern.v6i1.25Keywords:
RIPNAS, Prasarana Kereta Api, Jalur Ganda, Pembebanan Kereta Api, Lapisan GeotekstilAbstract
Berdasarkan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) oleh Direktorat Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (2011), pada tahun 2030 diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah pergerakan orang menggunakan kereta api di Pulau Jawa sebesar 858,5 juta orang/tahun dan pergerakan barang sebesar 534 juta ton/tahun. Sehingga untuk mengakomodasi kebutuhan ini maka prasarana jalan kereta api berupa jalur ganda (double track) pada lintas utara dan selatan di Pulau Jawa sudah harus siap untuk dioperasikan dan aman ditinjau dari kelayakan struktur. Jalur kereta api eksisting yang telah terbangun di Pulau Jawa untuk lintas utara (Surabaya – Jakarta) sepanjang 727 km sudah memenuhi terhadap kebutuhan jalur ganda (double track), sedangkan untuk lintas selatan baru terkoneksi oleh jalur ganda adalah lintas Yogyakarta sampai Nganjuk dan sudah dioperasikan. Untuk lintas Nganjuk – Jombang jalur ganda sudah selesai tetapi belum siap untuk dioperasikan dan lintas Jombang – Mojokerto sedang dalam proses penyelesaian. Fokus utama dalam penelitian ini adalah meninjau struktur jalan kereta api jalur ganda pada lintas Jombang – Mojokerto, petak Jombang – Peterongan (KM.69+100 – KM.76+100). Struktur jalan kereta api jalur ganda pada petak Jombang – Peterongan yang ditinjau ini adalah kelayakan struktur bawah jalan kereta api yang diberi penambahan lapisan geotekstil terhadap aspek pembebanan kereta api rencana KA Sancaka. Pedoman yang digunakan dalam desain ini adalah Peraturan Dinas No 10 Tahun 1986 dari PT. KAI. Sebagai hasil dari penelitian ini adalah tinjauan faktor aman akibat keruntuhan beban mati struktur jalan kereta api, faktor aman penggelinciran lereng dan lateral terhadap perkuatan lapisan geotekstil memenuhi syarat.
References
D. Perkeretaapian, “Kementerian perhubungan ditjen perkeretaapian,” no. 8, 2011.
S. H. T. Utomo, Jalan Rel, !!St. Yogyakarta: Beta Offset, 2003.
E. Paso, “Mekanika Tanah Rekayasa Geoteknis ) Braja.”
R. . Jewell, “Geotextiles, Geomembranes and Related Products,” in Geotextiles, Geomembranes and Related Products, 1990.
R. M. Koerner, “Emerging and Future Developments of Selected Geosynthetic Applications,” J. Geotech. Geoenvironmental Eng., vol. 126, Apr. 2000.
B. R. Christopher and R. D. Holtz, Geotextile Engineering Manual, 1985th–3rd ed. STS Consultants, Limited 111 Pfingsten Road Northbrook, IL United States 60062 National Highway Institute Federal Highway Administration 1310 North Courthouse Road, Suite 300 Arlington, VA United States 22201, 2000.
V. Silvestri, “The bearing capacity of dykes and fills founded on soft soils of limited thickness,” Can. Geotech. J., vol. 20, pp. 428–436, Jan. 2011.
R. . Van Zanten, GEOTEXTILES AND GEOMEMBRANES IN CIVIL ENGINEERING, First Edit. A.A. BALKEMA, 1986.
E. Herdianto, I. Sulistyowati, U. Trisakti, and U. Trisakti, “Kapasitas Kekuatan Lentur Bantalan Beton Pada jalan Rel Kelas I Indonesia,” Semin. Nas. cendikiawan ke 4, pp. 243–249, 2018.
T. P. Geosistem Unggul, “Specification of Geosynthetics and Geotechnical Instruments,” Surabaya, 2020.