Perbandingan Respon Struktur Portal 2 Lantai MRF dan CBF Terhadap Beban Seismik dengan Pushover Analysis

Authors

  • Adi Nugroho Santoso Program studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
  • Sumaidi Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
  • Anna Rumintang Program Studi Teknik Sipil Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

DOI:

https://doi.org/10.33005/kern.v6i1.24

Keywords:

Analisa Pushover, Analisa Struktur, Concentriccaly Braced Frame, Gempa, Konstruksi Baja, Moment Resisting Frame

Abstract

Indonesia merupakan daerah yang termasuk wilayah rawan gempa. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan konstruksi bangunan tahan gempa dalam mengurangi resiko kerusakan yang diakibatkan gempa bumi. Perencanaan Konstruksi tahan gempa terdapat beberapa metode salah satunya yaitu metode analisis pushover. Pushover adalah metode analisis static nonlinier dimana struktur mengalami pembebanan gravitasi dan beban lateral yang dikendalikan perpindahan yang terus meningkat melalui perilaku elastic dan inelastic hingga kondisi akhir. Salah satu dari bahan konstruksi yang populer dalam perencanaan Struktur adalah konstruksi baja dimana memiliki keunggulan yaitu struktur yang seragam, ringan, kuat, dan mudah dikerjakan. Dalam pemodelan struktur tahan gempa beberapa model yang populer adalah model MRF dan CBF. MRF adalah model konfigurasi sturktur yang terkonfigurasi atas balok yang tersambung kokoh dengan kolom. Berdasarkan sambungan balok-kolom yang kaku, bingkai momen tidak dapat dipindahkan secara lateral tanpa menekuk balok atau kolom tergantung pada geometri sambungan.CBF adalah model struktur yang terkonfigurasi atas batang yang diperkuat oleh pengaku (Braced). Hasil Studi kasus pada perbandingan kedua model struktur menyimpulkan bahwa dalam perencanaan struktur baja tahan gempa dengan metode pushover didapat bahwa struktur MRF memiliki daktilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan CBF yaitu 2,1 : 1,6. 

References

SNI – 1726 – 2002, “Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung”, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, April 2002

BSN. 2013. SNI 2847:2013 Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta, Indonesia.

ATC-33 Project.( 1997a). “FEMA 273 – NEHRP Guidelines For The Seismic Rehabilitation of Buildings” , Building Seismic Safety Council, Washington, D.C.

ATC-33 Project.(1997b) “FEMA 274 – NEHRP Commentary On The Guidelines For The Seismic Rehabilitation of Buildings” , Building Seismic Safety Council, Washington D.C.

ATC-55 Project.(2004). “FEMA 440 Improvement of Nonlinear Static Seismic Analysis

Dewabroto Wiryanto. 2011). “Evaluasi Kinerja Bangunan Baja Tahan Gempa dengan SAP2000. Universitas Pelita Harapan: Jakarta.

Applied Technology Council.(1996). “ ATC 40 - Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Buildings”, Redwood City, California, U.S.A.

Satyarno Irman, Nawangalam Purbolaras, Pratomo Indra. 2012. Belajar SAP 2000. Zamil Publishing: Yogyakarta.

Dewobroto Wiryanto. 2007 “Evaluasi Kinerja Bangunan Baja Tahan Gempa dengan SAP 2000”.

Afandi R.N. 2010. Evaluasi Kinerja Seismik Struktur Beton Dengan Analisis

Pushover Menggunakan Program Sap 2000. Universitas Sebelas Maret : Surakarta.

Downloads

Published

2025-07-30

How to Cite

Santoso, A. N. ., Sumaidi, & Rumintang , A. . (2025). Perbandingan Respon Struktur Portal 2 Lantai MRF dan CBF Terhadap Beban Seismik dengan Pushover Analysis. KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 6(1), 15–22. https://doi.org/10.33005/kern.v6i1.24

Issue

Section

Articles