Skala Prioritas Kerusakan Jalan Trans Madura dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process
DOI:
https://doi.org/10.33005/kern.v6i1.23Keywords:
Skala Prioritas, Kerusakan Jalan, Analytical Hierarchy Process (AHP)Abstract
Adanya jembatan Suramadu dan meningkatnya kesadaran daerah akan pentingnya wisata baru di Madura semakin meningkatkan arus transportasi di Madura. Jembatan Suramadu yang sekarang menjadi jalan non-tol, juga meningkatkan nilai properti di Madura khususnya kota Bangkalan. Dengan meningkatnya arus kendaraan bermotor, baik besar maupun kecil, menyebabkan terjadinya kerusakan jalan di sepanjang jalan Trans Madura. Dalam penelitian ini dipakai metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan skala prioritas penyebab kerusakan jalan. Dari hasil penelitian, didapatkan faktor penyebab kerusakan jalan terbesar adalah faktor lalu lintas dengan nilai 40,23%, dengan sub kriteria penyebab kerusakan jalan adalah 23%. Jenis kerusakan yang terjadi adalah lubang (potholes) dan alur (rutting). Saran perbaikan berupa patching pada titik-titik terjadinya kerusakan jalan. Untuk lubang yang cukup dalam, perbaikan juga mencakup perbaikan pondasi agar tidak terjadi kerusakan berulang.
References
M. Effendi and R. M. Hendarto, “DAMPAK PEMBANGUNAN JEMBATAN SURAMADU TERHADAP PEREKONOMIAN PULAU MADURA (Studi Kasus Kabupaten Bangkalan),” Diponegoro J. Econ., vol. 3, no. 1, pp. 1–13, 2014, [Online]. Available: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme.
R. L. P. NSS, E. Suryawardana, and D. Triyani, “Analisis Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan Terhadap Pertumbuhan Usaha Ekonomi Rakyat Di Kota Semarang,” J. Din. Sos. Budaya, vol. 17, no. 1, p. 82, 2015, doi: 10.26623/jdsb.v17i1.505.
Sumaryoto, “Dampak Keberadaan Jalan Tol Terhadap Kondisi Fisik, Sosial, dan Ekonomi Lingkungannya,” J. Rural Dev., vol. 1, no. 2, pp. 161–168, 2010.
M. Kumala, A. Soelistyo, and I. Nuraini, “Analisis potensi sektor pariwisata sebagai sektor unggulan di wilayah jawa timur,” Ilmu Ekon., vol. 1, no. 4, pp. 474–481, 2017.
I. O. Eman, B. A. B. Sagay, and S. G. Jocom, “Strategi Pengembangan Objek Wisata Danau Linouw Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Kota Tomohon,” Agri-Sosioekonomi, vol. 14, no. 1, p. 371, 2018, doi: 10.35791/agrsosek.14.1.2018.19607.
I. M. Udiana, A. Saudale, and J. J. Pah, “Analisa Faktor Penyebab Kerusakan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan W.J. Lalamentik Dan Ruas Jalan Gor Flobamora),” J. Tek. Sipil, vol. 3, no. 1, pp. 13–18, 2014.
M. Mulyadi, M. Isya, and S. M. Saleh, “Studi Kerusakan Jalan Ditinjau Dari Faktor Setempat (Studi Kasus Ruas Jalan Blangkejeren – Lawe Aunan),” J. Tek. Sipil, vol. 1, no. 3, pp. 667–678, 2018, doi: 10.24815/jts.v1i3.10012.
I. Wirnanda, R. Anggraini, and M. Isya, “Analisis Tingkat Kerusakan Jalan Dan Pengarunya Terhadap Kecepatan Kendaraan (Studi Kasus: Jalan Blang Bintang Lama Dan Jalan Teungku Hasan Dibakoi),” J. Tek. Sipil, vol. 1, no. 3, pp. 617–626, 2018, doi: 10.24815/jts.v1i3.10000.
S. Djalante, “Evaluasi kondisi dan kerusakan perkerasan lentur di beberapa ruas jalan kota kendari.”
S. Ibnu and U. Nugroho, “Road Damage Analysis of Kalianak Road Surabaya,” Adv. Sci. Lett., vol. 23, no. 12, pp. 12295–12299, 2018, doi: 10.1166/asl.2017.10624.